Gaji TKI di Jepang: Lowongan dan Besar Gajinya
Mencari pekerjaan di masa sekarang susah-susah gampang. Sudah banyak saingan yang punya kualifikasi tinggi dan pengalaman yang banyak. Mengapa tidak mencoba menjadi TKI di Jepang? Sekarang sudah bukan jamannya untuk malu menjadi TKI, apalagi Gaji TKI di Jepang itu cukup tinggi.
Kurangnya regenerasi tenaga kerja menjadi problem yang ada di Jepang. Faktanya memang satu dari tiga penduduk di Jepang telah berumur 60 tahun ke atas.
Akibat dari fenomena ini, Jepang kekurangan penduduk dengan usia produktif dan akhirnya banyak sektor pekerjaan yang kekurangan tenaga kerja.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Jepang berusaha mencari sumber daya manusia lain untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja.
Berbagai cara dilakukan seperti mendirikan program-program untuk kerja di Jepang, melonggarkan visa pekerja Jepang, dan menjanjikan gaji tinggi untuk tenaga kerja asing.
Salah satu sumber daya manusia yang didatangkan ke Jepang adalah pekerja dari Indonesia. Indonesia memang memiliki SDA yang melimpah. Menurut data, ada 65 juta lebih penduduk berusia 20-34 tahun yang siap untuk bekerja.
Kerja sama ini juga menguntungkan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) karena mendapat pelatihan di negara maju seperti Jepang sehingga meningkatkan SDA Indonesia.
Jenis Pekerjaan TKI di Indonesia
Terhitung tahun 2020, ada 345 ribu lebih kuota pekerja Indonesia yang disediakan pemerintah Jepang. Posisi ini tersebar di semua prefektur di Jepang dan ada banyak jenis pekerjaannya. Berikut ini jenis pekerjaan yang tersedia untuk TKI.
-
Sektor kesehatan
Ada dua pilihan pekerjaan di sektor kesehatan untuk tenaga kerja asing yaitu kangoshi (perawat rumah sakit) dan kaigofukushi (perawat lansia). Pekerja Indonesia dapat melamar di posisi ini melalui jalur Government to Government (G to G).
Untuk bisa lolos seleksi, terdapat kualifikasi yang harus dipenuhi yaitu lulusan dari sekolah kejuruan perawatan, memiliki lisensi untuk bekerja sebagai perawat dan mahir Bahasa jepang.
Ada dua tingkatan Kangoshi dan Kaigofukushi, yaitu tingkat yang sedang menjalani pelatihan dan tingkat yang telah menyelesaikan pelatihan. Tujuan pelatihan ini untuk menyetarakan kemampuan perawat tenaga kerja asing agar sesuai dengan standar di Jepang.
Keuntungan menyelesaikan pelatihan, gaji TKI di Jepang di sektor ini akan lebih besar hingga dua kali lipat.
Untuk calon TKI yang berminat melamar di sektor ini bisa mencari tahu syarat dan proses pendaftaran di situs BP2MI.
-
Specified Skilled Worker (SSW)
Jenis pekerjaan ini bermacam-macam, tergantung dari kemampuan spesifik yang dikuasai pekerja. Pekerja akan dikirimkan ke Jepang melalui program Tokutei Ginou yang diselenggarakan oleh kemenaker Indonesia.
Ada puluhan pekerjaan yang diisi oleh TKI di Jepang dari program TG ini.
Contohnya di sektor f&b, lowongan pekerjaan TKI di Jepang bermacam-macam seperti menjadi pelayan, koki, barista, dan di sektor bisnis akomodasi seperti ahli perhotelan dan servis.
Masih banyak sektor lain yang menggunakan tenaga TKI seperti sektor konstruksi otomotif, konstruksi gedung, perawatan gedung, atau manufaktur mesin industri.
Tokutei Ginou dibagi menjadi dua kategori yaitu TG1 dan TG2. Perbedaan keduanya, TG1 hanya
memiliki masa kerja selama 5 tahun sementara TG2 bisa memperpanjang izin tinggal selama dia masih bekerja.
Untuk mendaftar menjadi SSW bisa melalui Lembaga Pelatihan dan Kursus (LPK) atau lewat lembaga resmi seperti Depnaker atau kantor BLKLN.
-
Pelatihan magang/praktek kerja
Program ini ditawarkan untuk calon TKI yang ingin menambah keterampilan dan kualifikasi untuk melamar kerja.
Beberapa sektor praktek kerja di Jepang diantaranya adalah pertanian, konstruksi, makanan, tekstil, mesin dan manufaktur.
Setelah lulus, peserta pelatihan akan mendapat sertifikat kerja dari JITCO dan IM Jepang. Peserta juga berpeluang mengikuti wawancara untuk melanjutkan bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia.
-
Pekerja kantoran
Menjadi pekerja kerah putih di Jepang tidak lagi mustahil untuk orang Indonesia. Tentu saja keahlian dan pengalaman kerja yang dibutuhkan lebih tinggi.
Jenis-jenis pekerjaan kantoran di Jepang diantaranya berkecimpung di bidang perbankan & layanan keuangan, teknologi, akuntan, manufaktur atau properti.
Cara mencari lowongan kerja di Jepang di bidang kantoran bisa lewat situs penyedia lowongan kerja Jepang seperti gaijinpot, japancareer, daijob, dan masih banyak lagi.
Kamu juga bisa mencari lowongan dengan sering mengikuti bursa kerja atau menggunakan relasi dengan teman atau keluarga yang sedang bekerja di Jepang.
Gaji TKI di Jepang
Pada umumnya upah minimum di Jepang bisa lima kali lipat lebih besar dari upah di Indonesia. Besarnya gaji TKI di Jepang pada dasarnya beragam tergantung dari regional tempat mereka bekerja dan jenis pekerjaannya.
Berikut ini beberapa gambaran upah per jam di Jepang berdasarkan situs mhlw.go.jp,
- Tokyo: 1.013 yen atau 134 ribu rupiah.
- Kanagawa: 1.011 yen atau Rp 133,7 ribu rupiah.
- Osaka: 964 yen atau Rp 127 ribu rupiah.
- Kyoto: 909 yen atau Rp120 ribu rupiah.
- Hyogo: 899 yen atau Rp 119 ribu rupiah.
kita ambil contoh upah TKI di Tokyo berkisar 1.013 yen atau jika dirupiahkan menjadi 134 ribu rupiah per jam. Jika waktu bekerja mereka 8 jam, gaji yang kamu dapatkan mencapai 1 juta rupiah per harinya. Berarti setiap bulannya kamu akan menerima gaji sebesar 24 juta rupiah.
Akan tetapi perlu diperhatikan pula biaya akomodasi dan konsumsi di Jepang itu jauh lebih mahal ketimbang di Indonesia.
Biaya sewa apartemen paling murah dengan lokasi yang tidak terlalu strategis di Jepang bisa sampai 4,5-8 juta rupiah. Sementara untuk pengeluaran makan mencapai 4.5 juta rupiah. Jika kamu memasak sendiri bisa lebih murah hingga 800 ribu rupiah saja.
Kebutuhan lain seperti listrik dan air memakan biaya sekitar 1,5 juta rupiah. Untuk biaya internet per bulan sekitar 500-800 ribu per bulan. Belum lagi dengan biaya kebutuhan sampingan seperti transportasi, obat-obatan, pakaian dan yang lainnya.
Singkatnya, total biaya hidup sebagai TKI di Jepang selama sebulan berkisar 10 hingga 15 juta rupiah. Itu pun dengan gaya hidup yang sederhana.
Untuk itu kamu perlu pintar-pintar dalam mengatur keuangan jika berniat untuk menabung setiap bulannya.
Persiapan Menjadi TKI di Jepang
-
Belajar bahasa Jepang
Bahasa Jepang menjadi syarat paling penting untuk melamar kerja di Jepang. Sebelum diberangkatkan, TKI harus lolos tes Bahasa Jepang dasar terlebih dahulu.
Biasanya lembaga yang mengirimkan TKI akan memberikan pelatihan Bahasa Jepang sebelum tes. Disarankan kamu telah menguasai Bahasa Jepang hingga tingkat N4 untuk mempermudah kamu juga saat bekerja di sana. Jadi tidak ada salahnya belajar juga secara mandiri.
-
Memenuhi kualifikasi jenjang pendidikan
Calon TKI pada umumnya harus sudah menyelesaikan pendidikan SMA agar bisa mengikuti program kerja ke Jepang.
Pengecualiannya, jika mereka melamar ke posisi kangoshi dan kaigofukushi harus telah menyelesaikan sekolah jurusan keperawatan di tingkat D3 atau pun S1.
Beberapa SSW juga mengharuskan untuk menyelesaikan pendidikan hingga tahap sarjana.
-
Membuat paspor dan visa Jepang
Kedua tanda identitas ini wajib dimiliki TKI. Jika belum punya segeralah mengurus pembuatannya di kedutaan Jepang dan kantor imigrasi.
-
Siap dengan budaya kerja di Jepang
Jepang terkenal dengan budaya tenaga kerja yang pekerja keras dan sangat senioritas. Kamu harus tahan banting jika berniat kerja di Jepang. Ini 5 sifat pekerja orang jepang yang harus kamu tanamkan dari sekarang.
- Seiri atau teratur
- Seiton atau rapi
- Seisho atau resik
- Seiketsu atau rawat
- Shitsuke atau rajin
Itu dia seputar lowongan dan gaji TKI di Jepang. Jika berminat bekerja di Jepang, kamu bisa mengikuti program di Virtu Education untuk menyiapkan segala persyaratan dan kebutuhan dan untuk info lengkapnya isi form diatas ini.