belibacklink Edukasi Android Belajar Trading Buzzer Cekresi Coworking cyber duniagames forex inspirasi investasi kerja komputer kredit kursus marketing motivasi pajak redaksi reksadana saham server service software sosial media umkm update vlog Website yandex nusa penida

Kerja Di Luar Negeri Di Beberapa Negara Peluang Terbuka Lebar

Kerja di luar negeri – Bagi para pekerja maupun mereka yang masih mencari pekerjaan tentu memiliki keinginan untuk mendapatkan gaji yang besar agar sebagian dapat disisihkan untuk tabungan masa depan. Namun tak jarang gaji yang didapat hanya cukup membiayai kebutuhan sehari – hari saja.

Untuk Info lebih lengkapnya bisa isi Biodata Disini

Hal ini lah yang menjadi salah satu alasan bagi banyak masyarakat Indonesia yang memiliki keinginan bekerja di luar negeri. Selain mendapatkan gaji yang lebih besar, memiliki kesempatan bekerja diluar negeri juga bisa menjadi pengalaman yang berharga bagi seseorang.

Namun kebanyakan dalam stereotip masyarakat Indonesia, seseorang yang bekerja di luar negeri identik dengan pekerjaan di bidang informal seperti asisten rumah tangga misalnya. Atau jika ada peluang kerja di luar negeri, di sektor formal maka yang dibutuhkan adalah orang – orang yang sangat pandai dan sudah profesional di bidangnya.

Hal ini pun tak jarang membuat banyak orang terutama mereka yang masih fresh graduate merasa tidak yakin untuk bisa berkarir di luar negeri. Padahal sebenarnya ada begitu banyak peluang kerja di luar negeri mulai dari yang tidak memerlukan skill, hingga yang menuntut mempunyai keterampilan kerja yang cakap.

Selain itu peluang kerja di sektor formal yang terbuka untuk para tenaga kerja asing (TKA) termasuk tenaga kerja Indonesia (TKI) juga cukup banyak. Salah satunya adalah di bidang kesehatan, ada banyak negara yang mencari tenaga medis asal Indonesia seperti perawat misalnya.

Dari berbagai sektor pekerjaan baik itu di bidang formal maupun informal yang ada, dapat diketahui jika sebenarnya peluang kerja di luar negeri bagi masyarakat Indonesia ternyata cukup besar.

Apalagi beberapa negara maju seperti Jepang, Jerman, dan lainnya membutuhkan ratusan ribu tenaga kerja asing setiap tahunnya untuk dipekerjakan di berbagai bidang, mulai dari kesehatan, industri, hingga jasa.

Bagi Anda yang ingin bekerja di luar negeri namun masih cemas dengan keamanannya tak perlu khawatir, pasalnya saat ini pemerintah Indonesia telah bekerjasama dengan pemerintah dari berbagai negara untuk menjamin kesejahteraan dan hak asasi manusia bagi para tenaga kerja migran asal Indonesia.

Salah satu contoh kerjasama yang dibangun oleh pemerintah Indonesia dibidang ketenagakerjaan adalah kerjasama dengan pemerintah Taiwan dalam program Direct Hiring. Dalam program tersebut pemerintah Taiwan telah mendirikan lembaga Direct Hiring Service Center (DHSC) di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja Taiwan dan Indonesia Economic and Trade Office (TETO).

Lembaga tersebut bertugas untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan perekrutan tenaga kerja migran asal Indonesia. Tugas dari DHSC sendiri mulai dari mengurus dokumen, melakukan inspeksi ke perusahaan atau pabrik yang membutuhkan pekerja, dan lain sebagainya.
5 Negara yang Banyak Membutuhkan Tenaga Kerja Asing

Kebutuhan tenaga kerja yang semakin meningkat di berbagai negara membuat peluang kerja di luar negeri semakin terbuka lebar bagi para tenaga kerja asing, termasuk tenaga kerja Indonesia.

Namun diketahui ada beberapa negara yang setiap tahunnya selalu membuka lowongan di berbagai bidang pekerjaan bagi pekerja migran. Berikut ini daftar 5 negara yang setiap tahunnya membutuhkan tenaga kerja asing, yang bisa menjadi salah satu tujuan bagi para pencari kerja di Indonesia yang ingin kerja di luar negeri.

1. Perancis
Perancis merupakan salah satu negara di Eropa yang terkenal dengan jumlah kaum migran terbanyak. Sebagian besar kaum migran yang datang ke negara yang populer dengan menara Eifelnya ini adalah untuk bekerja.

Perancis sendiri memang membuka banyak peluang kerja bagi para pekerja asing, baik itu pekerja dari negara Uni Eropa maupun pekerja luar Uni Eropa termasuk dari Asia. Sektor kerja yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan bagi tenaga kerja asing adalah perhotelan dan juga restoran.

Baca Juga  Ini dia 7 Perbedaan Magang dan Bekerja di Jepang

Di tahun 2018 saja disebutkan jika sektor perhotelan dan restoran di Perancis membutuhkan setidaknya 100.000 pekerja. Belum lagi peluang kerja di sektor lainnya.

2. Taiwan
Taiwan menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan bagi para tenaga kerja asing atau TKA dari berbagai negara termasuk Indonesia yang ingin mencari rezeki di luar negeri. Di tahun 2018 sendiri ada lebih dari 700 ribu pekerja asing yang datang ke Taiwan untuk bekerja.

Dan para pekerja migran asal Indonesia sendiri menjadi yang terbanyak, dengan total pekerja sebanyak 265.959 orang. Dan di setiap tahunnya jumlah pekerja asing yang datang ke Taiwan untuk mencari rezeki selalu mengalami peningkatan.

Diperkirakan saat ini ada hampir 1 juta tenaga kerja asing yang bekerja di negara yang beribukota di Taipei ini.

Bahkan di tahun 2019 lalu jumlah pekerja asal Indonesia yang datang ke Taiwan mengalami peningkatan hingga 10%. Ada banyak faktor yang membuat banyak tenaga kerja asing atau TKA tertarik untuk bekerja di Taiwan.

Salah satunya adalah karena Taiwan dianggap sebagai negara yang aman dan bersahabat bagi para pendatang termasuk bagi para pekerja asing. Selain itu peluang kerja di Taiwan juga cukup besar, sebab ada banyak sektor industri hingga jasa yang masih butuh banyak tenaga kerja.

Di antaranya adalah sektor pabrik elektronik, pabrik tekstil, hingga pabrik otomotif. Kemudian juga ada sektor pertanian yang setiap tahunnya membutuhkan ratusan tenaga kerja, serta perawat untuk lansia.

3. Korea Selatan
Nageri di kawasan Asia Utara yang menjadi banyak tujuan para tenaga kerja Indonesia yang ingin kerja di luar negeri adalah Korea Selatan. Pemerintah Indonesia sendiri telah bekerjasama dengan Pemerintah Korea Selatan dalam bidang ketenagakerjaan melalui program G to G atau Government to Government.

Di mana dalam program tersebut kedua pemerintah negara telah memutuskan sektor apa saja yang terbuka bagi para pekerja migran asal Indonesia. Beberapa sektor tersebut diantaranya adalah manufaktur (elektronik, otomotif, furniture, dan juga tekstil).

Lalu juga ada sektor pembangunan dan konstruksi, sektor pertanian, sektor jasa seperti perhotelan, pelayanan hotel, dan juga reparasi alat rumah tangga, dan tak ketinggalan sektor pertanian.

Kesempatan para tenaga kerja Indonesia untuk dapat bekerja di Negeri Ginseng pun bisa dibilang cukup mudah. Pasalnya sejak tahun 2004, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Korea Selatan telah menandatangani pakta Employment Permit System atau EPS.

Perjanjian tersebut dibuat untuk mempermudah pengurusan izin bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin bekerja di Korea Selatan. Berdasarkan data Kementerian Ketenagakerjaan, sepanjang Januari hingga Mei 2019 lalu saja terdapat 2.222 orang pekerja migran asal Indonesia yang dikirim ke Korea Selatan untuk bekerja.

4. Jepang
Selain Korea Selatan, Jepang menjadi negara di kawasan Asia Selatan yang menjadi banyak tujuan para tenaga kerja asing termasuk Indonesia untuk mencari rezeki. Hampir setiap tahun pemerintah Jepang membuka ratusan ribu lapangan pekerjaan bagi para tenaga kerja asing.

Di Bulan Februari 2020 lalu, perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang menyampaikan jika saat ini Jepang mengalami kekurangan tenaga kerja. Dikatakan pula di tahun 2020 ini Jepang membutuhkan setidaknya 345 ribu tenaga kerja asing untuk 14 sektor kerja, seperti pertanian, industri perkapalan, industri manufaktur, kesehatan dan kesejahteraan, dan lainnya.

Baca Juga  Aupair - Pengertian, Manfaat & Tips Menjalani Programnya

Kesempatan para tenaga kerja Indonesia untuk dapat bekerja di Jepang pun juga cukup besar. Pasalnya pemerintah Jepang sendiri membuat berbagai program kerja yang dikhususkan bagi para tenaga kerja asing. Program tersebut di antaranya adalah Jisshusei atau Kenshusei, kedua program tersebut dikhususkan bagi para tenaga kerja yang ingin mencari pengalaman kerja atau magang di Jepang.

Selain itu bagi pekerja yang ingin bekerja profesional, pemerintah Jepang juga membuat program tokutei ginou, dimana dalam program ini para tenaga kerja asing akan diberikan status tinggal sebagai pekerja selama kurun waktu 5 tahun lamanya. Jika pekerja migran sudah bekerja lebih dari 5 tahun dan mengajukan perubahan status tinggal sementara menjadi status tinggal tetap tanpa adanya pembatasan waktu tinggal lagi.

5. Jerman
Selain Perancis, negara di Benua Eropa yang masuk dalam Uni Eropa lainnya yang banyak membutuhkan tenaga kerja asing adalah Jerman. Menurut peneliti dari Universitas Coburg, Jerman akan membutuhkan 260 ribu pekerja migran setiap tahunnya untuk bisa menutup permintaan pasar kerja.

Dalam penelitian tersebut juga disebutkan, jika selama ini Jerman berusaha menutupi kekurangan tenaga kerja dengan para pekerja dari Uni Eropa, maka hal ini tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Jadi, bagaimanapun juga negara yang dipimpin oleh seorang Kanselir ini akan membutuhkan setidaknya 146.000 pekerja dari negara – negara non Uni Eropa setiap tahunnya.

Kategori tenaga kerja yang dibutuhkan oleh Jerman pun ada beberapa macam, mulai dari skilled worker, specialist dan experts worker. Selain itu ada berbagai sektor kerja formal di Jerman yang membuka peluang bagi tenaga kerja asing. Sebut saja seperti sektor perhotelan dan juga kesehatan.

Dalam sektor kesehatan, kebutuhan tenaga perawat menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah Jerman. Nantinya pihak Jerman akan membiayai sepenuhnya proses perekrutan perawat. Termasuk untuk pelatihan bahasa Jerman selama enam bulan di Indonesia.

Selain itu para perawat yang akan bekerja di Jerman juga tidak dikenakan biaya (zero cost) dan saat bekerja di Jerman mereka akan mendapatkan gaji sebesar 2.000 Euro atau sekitar 32 juta rupiah.

Selain itu pemerintah Jerman juga membuka program Ausbildung, yang tak lain adalah sebuah program pelatihan keterampilan sekolah sambil bekerja di Jerman.

Berbagai Alasan untuk Memilih Bekerja Di Jerman

Seperti yang diketahui setiap tahunnya pasar kerja Jerman membutuhkan sekitar 260 ribu pekerja baru. Jumlah tersebut tidak dapat dipenuhi dari warga negara Jerman sendiri maupun TKA dari negara Uni Eropa.

Oleh sebab itu pemerintah Jerman membuka peluang bagi para tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai posisi sektor kerja yang kosong. Dari jumlah kebutuhan tenaga kerja yang ada, 146.000 di antaranya terbuka untuk para TKA dari negara – negara non Uni Eropa, termasuk Indonesia.

Selain besarnya kesempatan bekerja di Jerman bagi tenaga kerja Indonesia, ada berbagai alasan mengapa Jerman patut menjadi negara yang dipilih bagi Anda yang ingin kerja di luar negeri.

1. Gaji Besar

Baik pemerintah Jerman maupun masyarakat Jerman sangat menghargai hasil kerja, oleh sebab itu rata – rata gaji pekerja di Jerman pun cukup tinggi. Hal ini tak hanya berlaku bagi pekerja asli Jerman saja namun juga bagi para pekerja migran yang bekerja di sana.

Baca Juga  6 Cara Mendapatkan Info Lowongan Kerja di Jepang

Sebagai contoh untuk gaji perawat saja berkisar antara 2.000 hingga 2.400 euro, atau setara dengan 32 juta hingga 38 juta rupiah.

Mungkin ada yang beranggapan bahwa gaji besar tersebut setara dengan biaya hidup yang besar. Namun menurut beberapa orang yang pernah bekerja dan tinggal di Jerman, biaya hidup di Jerman relatif lebih terjangkau dibandingkan negara – negara di Eropa lainnya, bahkan Jepang.

Menurut mereka biaya hidup di Jerman tidak terlalu jauh dengan biaya hidup di Jakarta, sehingga gaji yang didapat lebih dari cukup untuk biaya hidup sehari – hari.

2. Tunjangan untuk Para Pekerja

Pemerintah Jerman sangat memperhatikan kesejahteraan para pekerja di sana, baik itu para pekerja asli Jerman maupun pendatang. Oleh sebab itu pemerintah Jerman memberlakukan adanya tunjangan ke 13 bagi para pekerja.

Tunjangan tersebut tidak hanya berlaku bagi pekerja negeri sipil, namun juga para pekera di berbagai sektor dan tingkatan. Selain tunjangan ke 13, di Jerman juga terdapat tunjangan bagi ibu hamil dan para manula.

3. Hari Libur yang Panjang

Jika di Indonesia libur atau cuti tahunan para pegawai hanya 12 hari setiap tahunnya, maka Jerman menjadi negara yang memberlakukan aturan libur tahunan yang cukup panjang bagi para pekerja.

Setiap tahunnya pekerja di Jerman mendapatkan jatah libur tahunan atau cuti sebanyak 26 hingga 30 hari. Libur tersebut tidak termasuk dengan libur tanggal merah atau libur nasional.

Jumlah hari libur yang cukup panjang tersebut ditetapkan Pemerintah Jerman karena memperhatikan kesejahteraan mental para pekerja.

Dalam setahun para pegawai telah bekerja keras sehingga untuk menyeimbangkan kehidupan kerja yang sibuk dibutuhkan hari libur yang cukup untuk beristirahat.

4. Suasana dan Lingkungan Kerja yang Kondusif

Masyarakat Jerman dikenal sebagai pekerja yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Oleh sebab itu dalam setiap pekerjaan yang dilakukan mereka akan bekerja semaksimal dan seprofesional mungkin.

Suasana dan lingkungan kerja yang disiplin serta profesional ini lah yang bisa dijadikan pembelajaran bagi para tenaga kerja asing termasuk Indonesia dalam dunia kerja untuk mencapai kesuksesan dalam berkarir.

Alasan Memilih Program Ausbildung Jerman

Bekerja di Jerman memang cukup menyenangkan, namun untuk bisa bekerja di Negeri der Panzer ini ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan bagi Anda yang ingin kerja di luar negeri.

Selain memiliki kemampuan Bahasa Jerman serta memiliki keterampilan bekerja, para calon tenaga kerja yang hendak bekerja di Jerman harus memiliki tabungan deposito sebesar 10.000 euro atau setara dengan 175 juta rupiah di bank Jerman.

Deposito tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari – hari, seperti sewa tempat tinggal misalnya.

Namun bagi Anda yang ingin bekerja di Jerman namun terkendala biaya untuk deposito tak perlu berkecil hati. Anda dapat mencoba program Ausbildung yang diadakan oleh Pemerintah Jerman.

Ausbildung adalah sebuah program pelatihan keterampilan sekolah sambil bekerja di Jerman. Untuk mendaftar program ini seseorang harus memiliki pendidikan minimal SMA atau sederajat.

Jadi bisa dikatakan jika Ausbildung merupakan program kerja magang dari Pemerintah Jerman sekaligus program pelatihan untuk mendalami suatu bidang yang dipilih oleh peserta.

Peserta yang lolos program Ausbildung ini nantinya tidak akan dipungut biaya apapun, baik untuk biaya pelatihan maupun sewa tempat tinggalnya. Sebab pada umumnya perusahaan Jerman yang tergabung dalam program Ausbildung akan menyediakan asrama bagi para tenaga kerja asing yang mengikuti program ini.

Selain itu saat magang, para peserta Ausbildung juga akan mendapat gaji sekitar 600 hingga 1.200 Euro setiap bulannya. Dan jika sudah lulus Ausbildung, gaji yang didapat bisa mencapai 2 kali lipatnya.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai program Ausbildung Jerman bisa cek di sini.