Kerja di Jepang: Syarat, Info lowongan dan Gajinya
Kerja di Jepang – Jepang merupakan negara yang memiliki banyak peminat wisatawan karena kultur yang sudah mendunia dan menjadi negara yang cukup menarik untuk menjadi tempat tinggal.
Anda mungkin sudah mengetahui budaya kerja di Jepang. Walaupun terlihat ketat, sebagian orang tetap menyukai kerja di Jepang.
Tidak sedikit dari masyarakat Indonesia yang memiliki cita-cita bekerja di luar negeri khususnya kerja di Jepang dan merasakan hidup di negara sakura ini.
Pemerintah Jepang pun terbuka untuk warga asing yang ingin hidup dan kerja di Jepang karena justru Jepang memiliki tenaga kerja yang sedikit.
Angka kelahiran di Jepang justru mengalami penurunan sehingga jumlah penduduk Jepang sedikit dan membuat sektor industri kekurangan tenaga kerja.
Jika Anda ingin berpetualang mencari pengalaman baru di dunia kerja di luar Indonesia, Anda bisa menjadikan Jepang sebagai salah satu tujuan tempat kerja Anda.
Bagaimana Budaya Kerja di Jepang?
Setiap negara pasti memiliki budayanya masing-masing. Jika Anda ingin kerja di Jepang, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana sih budaya kerja di Jepang agar anda bisa cepat beradaptasi.
1. Memiliki Jam Kerja Lebih Banyak
Jepang bisa menjadi negara maju salah satunya dikarenakan masyarakat Jepang adalah pekerja keras. Semangat kerja sudah mengalir di dalam darah bangsa Jepang sejak dulu.
Jumlah jam kerja di Jepang rata-rata adalah 1.712 jam per tahunnya, jika dijumlah dalam perbulan menjadi sekitar 143 jam. Mereka bisa menghabiskan jam lembur hingga 80 jam per bulan tanpa biaya lembur.
Anda tidak akan menemukan karyawan yang pulang lebih awal karena itu merupakan hal yang memalukan bagi mereka. Orang-orang seperti itu akan dicap kurang produktif.
2. Selalu Disiplin dan Tepat Waktu
Sikap disiplin dan tepat waktu merupakan rasa yang harus dimiliki oleh setiap orang. Disiplin dan tepat waktu menjadi karakter orang Jepang.
Mereka sangat tepat waktu untuk tiba di kantor dan bekerja hingga pulang larut malam. Jadi, jika Anda ingin kerja di Jepang, pastikan Anda sudah memiliki sikap disiplin waktu karena saat kerja di Jepang, jangan coba-coba untuk datang telat ke kantor.
3. Bos Dianggap Sebagai Dewa
Jika Anda kerja di Jepang, karyawan akan menganggap bosnya adalah dewa. Pegawai di Jepang akan sangat patuh terhadap perintah dari sang bos bahkan rela melakukan lembur tanpa uang lembur sepeserpun.
4. Rasa Tanggung Jawab yang Tinggi
Selain rasa disiplin dan tepat waktu yang melekat pada orang Jepang, untuk kerja di Jepang, anda harus menerapkan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Bagi orang Jepang, jika mereka gagal, mereka akan menaruhkan masa depan mereka. Bahkan prinsip orang Jepang adalah akan mengundurkan diri jika mereka tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya.
5. Adanya Senioritas
Kerja di Jepang masih sangat menganut sistem senioritas. Sistem ini menjadikan orang-orang di Jepang sangat menghormati orang lain apalagi orang yang dianggap sebagai senior.
Para senior akan mengarahkan dan membimbing junior dalam melaksanakan tugas kerja dan para junior harus patuh serta mengikuti arahan seniornya.
Untuk kerja di Jepang, pastinya Anda harus menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang ada di negara Jepang. Bukan hanya budaya kerja, tetapi Anda juga harus mengetahui dan mempelajari budaya sehari-harinya.
Info Lowongan Kerja di Jepang
Melalui laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), ada informasi terkait kerja sama pemerintah Jepang dan Indonesia tentang pemagangan.
Pemerintah juga sudah bekerja sama untuk menempatkan tenaga kerja berketerampilan spesifik atau Spesified Skilled Worker (SSW) untuk kerja di Jepang.
Kebijakan menerima atau impor tenaga kerja asing (TKA) ini dilakukan pemerintah Jepang karena populasi negaranya akan didominasi oleh penduduk lanjut usia sehingga mengalami kekurangan tenaga kerja.
Oleh sebab itu, Jepang mengeluarkan aturan keimigrasian berupa residential status bagi para tenaga kerja terampil spesifik yang akan kerja di Jepang untuk merekrut TKA termasuk dari Indonesia.
Indonesia sendiri menjadi negara dengan jumlah usia produktif yang cukup banyak. Bahkan pada tahun 2019, pemilihan presiden di Indonesia didominasi oleh kalangan milenial.
Pada tahun 2020-2030 akan menjadi bonus demografi karena Indonesia akan memiliki usia produktif lebih banyak dibanding Lansia.
Untuk anda yang ingin kerja di Jepang, pemerintah Jepang akan merekrut TKA untuk 14 sektor pekerjaan di bawah ini:
- Industrial Machine
- Industrial Electric
- Machine Parts and Tooling Industries
- Building Cleaning Management
- Construction Industries Shipbuilding and Ship Machine Industry
- Automobile Repair and Maintenance
- Accomodation Industri
- Agriculture
- Food Service Industry
- Electronics and Information Industries
- Manufacture of Food and Beverages
- Fishery and Aquaculture
- Aviation Industry
- Perawat lansia (Care Worker)
Berapa Kisaran Gaji Kerja di Jepang?
Tujuan kerja di Jepang atau di luar negeri selain untuk menambah pengalaman pastinya juga mempertimbangkan gaji.
Untuk itu, sebelum Anda memutuskan untuk pergi ke Jepang, cari tahu terlebih dahulu gaji kerja di Jepang perbulannya. Apakah gaji bekerja di Jepang akan sesuai dengan kebutuhan sehari-hari Anda nantinya di Jepang.
Gaji bekerja di Jepang dengan keterampilan (skilled worker) akan mencapai sekitar 26 juta rupiah per bulannya atau lebih. Contohnya adalah pekerjaan pengasuh lansia.
Rata-rata, gaji kerja di Jepang adalah 120 ribu rupiah per-jamnya. Sementara seorang karyawan bisa bekerja 12 jam hingga 18 jam per harinya.
Kerja di JepangJalur Negeri dan Swasta
Bagi anda yang tertarik untuk magang atau kerja di Jepang, ada 2 jalur yang bisa anda coba untuk melamar kerja di Jepang.
Jalur tersebut adalah jalur negeri dan swasta yang memiliki perbedaan masing-masing seperti di bawah ini:
1. Kerja di Jepang Jalur Negeri
Kerja di Jepang jalur negeri diselenggarakan oleh Kemnaker yang bekerjasama dengan International Manpower Development Organization Japan atau IM Japan.
Jalur ini biasanya akan dibuka selama sekali dalam satu tahun. Anda akan kerja di Jepang dengan biaya atau subsidi yang diberi oleh pemerintah sehingga Anda bisa mengeluarkan biaya yang lebih kecil.
Jika Anda berminat, bisa menghubungi call center Kemanker di 021-50816000 atau langsung mengunjungi kantor Kemnaker.
Anda akan mengikuti pelatihan kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK) Kemenaker dan jika lulus, akan disalurkan ke perusahaan di Jepang sesuai dengan kebutuhan.
2. Kerja di Jepang Jalur Swasta
Kerja di Jepang melalui jalur swasta diselenggarakan oleh LPK yang memiliki izin Sending Organization (SO) dan melaksanakan operasional di Indonesia.
LPK yang memiliki izin SO akan bekerjasama dengan Accepted Organization (AO) yang akan mengurus operasional di Jepang dan penempatan magang di berbagai perusahaan.
Bedanya, kerja di Jepang melalui jalur swasta akan membutuhkan biaya yang lebih banyak dikarenakan tidak adanya subsidi dari pemerintah. Anda harus mengeluarkan uang secara pribadi.
Anda bisa mengeluarkan biaya 20 hingga 35 juta rupiah untuk pelatihan awal hingga diberangkatkan. Anda akan mendapatkan pencairan asuransi setelah pulang.
Banyak orang yang lebih memilih jalur ini karena dirasa lebih cepat dan syarat serta prosedur tidak sebanyak jalur negeri. Perekrutan kerja di Jepang dengan jalur swasta biasanya dilakukan hampir setiap bulan.
Syarat Kerja di Jepang
Kerja di Jepang memiliki syarat tertentu. Seperti harus berpendidikan minimal SMA dan lulusan D3 atau S1. Persyaratan umum lainnya adalah:
- Memenuhi syarat umur. Negeri 19-26 tahun, swasta 18-30 tahun.
- Memiliki tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 150 cm untuk wanita dengan berat badan ideal
- Tidak boleh memiliki penyakit mata dan kulit
- Tidak memiliki masalah penyakit yang serius
- Memenuhi surat administrasi yang harus dilampirkan
Rekomendasi Kerja di Jepang Lewat Studiva
Selain persyaratan umum dan persyaratan administrasi, tentunya ada syarat lain yang tidak kalah penting. Yakni penguasaan bahasa.
Jika Anda ingin kerja di Jepang, maka penting bagi Anda untuk mengetahui kultur dan bahasa masyarakat Jepang.
Studiva adalah tempat kursus bahasa Jepang di Jakarta terbaik yang bisa membantu anda untuk menguasai bahasa Jepang dan mempermudah Anda nantinya dalam menjalankan pelatihan.
Untuk anda yang ingin kerja di Jepang, Studiva bisa membantu Anda sebagai agen terpercaya untuk membantu mempersiapkan kebutuhan Anda.
Studiva memiliki pelayanan yang lengkap dengan tutor berkualitas dengan pengalaman bahkan merupakan lulusan luar negeri.
Perbandingan Kerja di Jepang vs Jerman, Enak Mana?
Kamu masih mencari kerja? Atau Kamu sedang merencanakan untuk bekerja di luar negeri? Apakah Kamu turut memasukkan Jepang menjadi tujuan negaramu?
Hm, sebaiknya Kamu mengenali negara Jerman untuk tujuan negara tempat Kamu bekerja! Dibandingkan Jepang, Jerman memiliki kelebihan yang tidak dapat Kamu temukan di Jepang.
Agar tidak penasaran, mari Kami jabarkan mengapa negara Jerman lebih baik untuk bekerja dibandingkan negara Jepang. Hal-hal ini merupakan perbandingan kerja di Jepang vs Jerman.
Jepang dan Jerman merupakan sama-sama negara dengan memiliki tingkat semangat kerja yang tinggi. Namun, ada hal-hal yang berbeda yang dapat Kamu temukan antara kerja di Jepang dan Jerman.
-
Bahasa Untuk Bekerja
Jepang sendiri memiliki aturan wajib untuk menggunakan bahasa Jepang, baik untuk bekerja maupun untuk bersosialisasi.
Jepang sangat menghargai bahasa ibu mereka hingga jika tidak bisa berbahasa Jepang atau masih terbata-bata, dianjurkan untuk menggunakan bahasa tubuh.
Namun, Jerman sendiri berbeda. Jerman memang dianjurkan untuk menggunakan bahasa Jerman, namun tidak masalah jika Kamu berbahasa Inggris.
Jerman juga menghargai orang-orang yang masih kesulitan dengan bahasa Jerman. Maka dari itu, warga di sana tidak masalah menggunakan bahasa Inggris.
-
Waktu Istirahat
Jerman dan Jepang sendiri sama-sama fokus untuk bekerja saat waktu kerja. Namun, pada saat waktu istirahat ada hal yang berbeda.
Di Jerman sendiri, makan bersama itu seringkali ditemukan. Namun, di Jepang kebanyakan karyawan mereka memilih untuk istirahat sendiri dengan memakan makan siang mereka.
Di Jepang sendiri jika Kamu ingin mengajak makan siang bersama, Kamu diharuskan untuk memberitahu minimal 1 hari sebelum hari yang akan Kamu ajak.
-
Waktu Cuti
Waktu cuti merupakan waktu terbaik untuk istirahat sejenak dari banyaknya pekerjaan. Namun, Jepang dan Jerman memiliki perbedaan dengan waktu cuti ini, lho.
Di Jepang berhak mengambil cuti jika karyawan tersebut sudah bekerja minimal 6 bulan. Jika belum menyentuh 6 bulan, maka tidak diperbolehkan untuk mengambil cuti.
Di Jerman sendiri, mendapatkan hak cuti setahun sebanyak 30 hari. Dibandingkan Jepang, ini 3x lipatnya, lho!
Sudah terlihat ‘kan perbandingan kerja di Jepang vs Jerman? Menurutmu, yang mana lebih menarik?
Jepang sendiri memiliki kultur yang berbeda sekali dengan Indonesia. Di Jerman sendiri tidak begitu jauh dibandingkan Indonesia.
Maka dari itu, jika Kamu belum siap menerima hal-hal yang akan terjadi jika bekerja di Jepang, lebih baik Kamu merencanakan untuk bekerja di Jerman saja!
Karena ada berbagai program kerja di Jerman mulai dari Ausbildung di Jerman, FSJ Jerman hingga Aupair.
Semoga sukses untuk bekerja di Jerman!