Kursus Bahasa Mandarin untuk Persiapan Kerja Di Taiwan
Memiliki kemampuan bahasa asing merupakan sebuah kelebihan yang sangat menguntungkan bagi seseorang. Terutama di tengah era globalisasi yang semakin maju pesat saat ini. Ada banyak manfaat yang bisa didapat saat seseorang memiliki kemampuan bicara dalam bahasa lain selain bahasa ibu.
Misalnya saja, bagi para pelajar hal tersebut bisa membuka kesempatan bagi mereka untuk bisa berkuliah di Perguruan Tinggi Luar Negeri. Kemudian bagi para pekerja, kemampuan bahasa asing bisa memudahkan mereka untuk bekerja di luar negeri maupun di perusahaan asing yang ada di Indonesia.
Dari banyaknya bahasa asing yang ada di dunia, Bahasa Inggris menjadi salah satu bahasa yang perlu dikuasai, sebab Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional. Namun tahukah Anda jika seseorang akan memiliki nilai lebih jika mereka juga menguasai Bahasa Mandarin.
Pasalnya bahasa yang dikenal berasal dari Republik Rakyat Cina atau Tiongkok ini merupakan bahasa dunia kedua yang banyak digunakan oleh penduduk dunia. Hal ini pun membuat Bahasa Mandarin menjadi bahasa internasional kedua yang perlu dikuasai setelah Bahasa Inggris. Salah satu cara untuk dapat menguasai bahasa ini tentu saja dengan mengikuti kursus Bahasa Mandarin.
Diketahui ada sekitar 1,4 miliar lebih [expand title=”Selengkapnya”]orang yang menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa sehari – hari. Selain di Republik Rakyat Cina atau RRC sendiri, beberapa negara yang juga menggunakan Bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari – hari misalnya saja seperti Singapura, Hongkong, dan juga Taiwan. Di Taiwan sendiri, baik para mahasiswa asing yang menempuh pendidikan di sana maupun para pekerja asing wajib menguasai Bahasa Mandarin.
Seperti yang diketahui bahwa Taiwan menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan bagi para tenaga kerja asing atau TKA dari berbagai negara termasuk Indonesia yang ingin mencari rezeki di luar negeri. Di tahun 2018 sendiri ala lebih dari 700 ribu pekerja asing yang datang ke Taiwan untuk bekerja. Dan para pekerja migran asal Indonesia sendiri menjadi yang terbanyak, dengan total pekerja sebanyak 265.959 orang, atau 37,8% dari jumlah keseluruhan pekerja asing yang bekerja di Taiwan. Para pekerja Indonesia yang ada di Taiwan sendiri kebanyakan bekerja di sektor industri dan juga jasa.
Kesempatan Bekerja Di Taiwan
Setiap tahunnya jumlah pekerja asing yang datang ke Taiwan untuk mencari rezeki selalu mengalami peningkatan. Diperkirakan ada hampir 1 juta tenaga kerja asing yang bekerja di negara yang beribukota di Taipei ini. Bahkan di tahun 2019 lalu jumlah pekerja asal Indonesia yang datang ke Taiwan mengalami peningkatan hingga 10%.
Ada banyak faktor yang membuat banyak tenaga kerja asing atau TKA tertarik untuk bekerja di Taiwan. Salah satunya adalah karena Taiwan dianggap sebagai negara yang aman dan bersahabat bagi para pendatang termasuk bagi para pekerja asing.
Hal tersebut tak lepas dari kebijakan yang ditetapkan Taiwan untuk menjamin keamanan dan kesejahteraan para pekerja asing yang berada di sana. Kebijakan tersebut pun berimbas kepada iklim kerja yang baik, serta bayaran yang cukup besar yang didapatkan.
Diketahui bahwa gaji yang didapat oleh para tenaga kerja asing di Taiwan yang bekerja di sektor Industri maupun jasa berkisar 22.000 TKWD atau setara dengan 10 juta rupiah. Perlu diketahui bahwa besaran gaji tersebut belum termasuk dengan tunjangan uang lembur, lho.
Kesempatan para tenaga kerja dari berbagai negara termasuk Indonesia sendiri untuk bekerja di Taiwan sendiri terbilang cukup besar. Sebab ada begitu banyak lapangan pekerjaan di berbagai sektor yang terbuka dan membutuhkan banyak tenaga kerja.
Sebut saja seperti sektor industri seperti pabrik elektronik, pabrik tekstil, hingga pabrik otomotif. Kemudian juga ada sektor pertanian yang setiap tahunnya membutuhkan ratusan tenaga kerja, serta tak ketinggalan sektor jasa seperti perawat untuk lansia dan juga asisten rumah tangga yang juga selalu membuka lapangan kerja baru bagi para tenaga kerja asing.
Sedangkan kesempatan bekerja di Taiwan untuk para pekerja asing asal Indonesia pun memiliki peluang yang cukup besar. Pasalnya disebutkan bahwa para pemilik usaha atau pencari asisten rumah tangga maupun perawat untuk lansia lebih menyukai tenaga kerja asing asal Indonesia. Para tenaga kerja Indonesia sendiri dikenal sebagai pribadi yang ramah, sopan, dan rajin bekerja.
Selain itu umumnya para pekerja asal Indonesia juga lebih mudah diajak berkomunikasi dengan bahasa lokal yakni Bahasa Mandarin, daripada pekerja dari negara lain yang lebih suka menggunakan Bahasa Inggris. Tentu saja kemampuan berbicara Bahasa Mandarin yang dimiliki tenaga kerja Indonesia tak lepas dari kursus Bahasa Mandarin yang mereka ikuti sebelum berangkat bekerja di Taiwan.
- Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia dengan Taiwan Di Bidang Ketenagakerjaan
Selain itu di tahun 2019 lalu, Pemerintah Indonesia dan juga Pemerintah Taiwan telah melakukan perjanjian kerjasama dalam bidang ketenagakerjaan. Di mana Sejak Juli 2019 Pemerintah Taiwan memperbolehkan pabrik manufaktur Taiwan merekrut pekerja migran Indonesia melalui proses direct hiring. Hal ini pun berpengaruh terhadap proses perekrutan sehingga lebih aman dan ekonomis.
Untuk menjamin proses perekrutan tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di pabrik manufaktur Taiwan berjalan dengan baik, pihak pemerintah Taiwan telah membuat Direct Hiring Service Center (DHSC) di bawah naungan Departemen Tenaga Kerja Taiwan dan Indonesia Economic and Trade Office (IETO).
Tugas dari kedua lembaga tersebut di antaranya adalah mengeluarkan surat, mengunjungi dan menganalisa sistem kerja pabrik yang membutuhkan tenaga kerja asal Indonesia, menyediakan informasi perekrutan dan legalisir dokumen, beserta hal lain yang harus dipersiapkan oleh para tenaga kerja Indonesia sebelum berangkat ke Taiwan.
Selain itu proses direct hiring ini juga melibatkan BNP2TKI alias Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia, yang akan membantu dalam pemilihan pekerja, pembuatan database pekerja, pembuatan dokumen yang diperlukan, serta berkoordinasi dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) untuk membantu penerbitan visa, serta hal-hal lain yang diperlukan oleh para pekerja Indonesia untuk berangkat ke Taiwan.
Kerjasama yang terjalin antara pemerintah Indonesia dengan Taiwan ini pun diharapkan dapat membantu Taiwan dalam mewujudkan misi mereka untuk mengutamakan kesejahteraan sosial dan hak asasi manusia bagi para pekerja asing asal Indonesia.
- Persyaratan untuk Bekerja Di Taiwan
Sama halnya bekerja di negara lain, bagi para tenaga kerja yang ingin bekerja di Taiwan ada beberapa syarat dan dokumen yang wajib dilengkapi agar proses perekrutan berjalan tanpa kendala. Beberapa syarat umum yang diperlukan untuk bekerja di Taiwan, antara lain;
Persyaratan Umum
- Bagi pekerja pria minimum harus berumur minimal 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Memiliki tinggi badan minimal 165 cm dan berat badan ideal. Serta sehat secara jasmani maupun rohani.
- Bagi pekerja wanita, minimum berusia 18 tahun dan maksimal 35 tahun. Memiliki tinggi badan minimum 150 cm dan berat badan ideal, dan juga sehat baik jasmani maupun rohani.
- Memiliki kemampuan Bahasa Mandarin yang baik (berbicara, membaca, menulis, dan mendengar) dengan menunjukkan sertifikat hasil tes kemampuan Bahasa Mandarin
Namun persyaratan untuk minimum usia tidak mutlak berlaku atau bisa berubah berdasarkan kebijakan yang ada. Misalnya saja untuk pekerja wanita yang melamar sebagai asisten rumah tangga diwajibkan berusia minimum 21 tahun. Selain itu beberapa penyalur tenaga kerja juga biasanya dapat membantu para pekerja yang berusia 36 hingga 40 tahun untuk mendapatkan pekerjaan lain yang sesuai dengan usianya.
Persyaratan Dokumen
- Kartu Tanda Penduduk, asli dan fotokopi
- Kartu Keluarga, asli dan fotokopi
- Akte Kelahiran asli dan fotokopi
- Surat Izin dari Orang Tua/ Suami atau Istri yang sudah ditandatangani di atas materai 6000, serta dibubuhi cap stempel dari kelurahan.
- Surat Keterangan Status atau Buku Nikah.
- Surat Keterangan Kelakuan Baik (SKCK) dari POLDA.
- Passport (Paspor dan SKCK dibuat setelah hasil medical FIT)
- Buku Tabungan Untuk Transfer Gaji.
Standar Kemampuan Bahasa Mandarin untuk Bekerja Di Taiwan
Seperti yang telah disebutkan salah satu persyaratan umum yang wajib untuk dapat bekerja di Taiwan adalah memiliki kemampuan Bahasa Mandarin yang baik. Sebab hal ini sangat berkaitan dengan bagaimana nantinya para pekerja asing akan beradaptasi dan bersosialisasi dengan masyarakat Taiwan yang menggunakan Bahasa Mandarin dalam kehidupan sehari – hari dan di tempat kerja.
Pada umumnya untuk dapat bekerja di Negara Taiwan dalam bidang apapun, terdapat standar kualifikasi Bahasa Taiwan yang harus dikuasai oleh para tenaga kerja asing. Standar yang ditetapkan biasanya adalah pekerja harus lulus tes dan memiliki sertifikat kemampuan Bahasa Mandarin dengan kemampuan tingkat menengah.
Untuk mengetahui tingkat kemampuan Bahasa Mandarin seorang pekerja asing, maka pekerja tersebut wajib mengikuti tes Bahasa Mandarin seperti Test of Chinese as a Foreign Language (TOCFL), atau Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK). Baik TOFCL maupun HSK ini tak ubahnya seperti TOEFL dan IELT yang menjadi tes kemampuan Bahasa Inggris seseorang. Bedanya Test of Chinese as a Foreign Language, dan juga Hanyu Shuiping Kaoshi khusus digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan Bahasa Mandarin seseorang.
Tes kemampuan Bahasa Taiwan sendiri terbagi menjadi beberapa tingkatan. Untuk HSK terdiri dari 3 level, yaitu level dasar, menengah dan juga level lanjut atau mahir. Sedangkan untuk TOCFL dibagi menjadi 6 level, yakini level 1 dan 2 untuk tingkat pemula, level 3 dan 4 untuk level pemula, dan terakhir adalah level 5 dan 6 untuk level ahli. Biasanya untuk standar pekerja asing yang akan bekerja di Taiwan harus lulus tes dan memiliki sertifikat HSK atau TOCFL level menengah.
Ada beberapa persyaratan bagi pekerja asing untuk bisa lulus tes dan mendapatkan sertifikat kemampuan Bahasa Mandarin dengan standar level menengah. Diantaranya adalah tes menulis dan berbicara dengan standar kemampuan untuk berkomunikasi dalam bahasa sehari – hari, dan menceritakan pengalaman serta perasaan mereka, membaca Bahasa Mandarin setidaknya 800 karakter, mendengarkan percakapan kemampuan Bahasa Mandarin, serta menguasai minimum 1200 kosakata dalam Bahasa Mandarin.
Manfaat Belajar Bahasa Mandarin untuk Persiapan Kerja di Taiwan
Hampir sama dengan huruf Jepang dan Korea, huruf atau alphabet Mandarin juga memiliki jenis yang sangat berbeda dengan huruf latin pada umumnya. Jadi bagi siapapun yang ingin menguasai Bahasa Mandarin harus terlebih dahulu belajar dan memahami huruf mandarin yang disebut Hanzi. Berbeda dengan huruf latin pada umumnya yang harus dirangkai satu per satu untuk bisa menjadi sebuah kata yang memiliki makna.
Huruf Hanzi sendiri dapat mewakili satu kata. Maka dari itu, jumlah huruf – huruf dalam bahasa Mandarin ini ada banyak sekali jenisnya dan juga berbeda-beda bentuknya. Oleh sebab itu, agar bisa menghafalkan atau menguasai huruf Hanzi, Anda perlu bantuan kursus Bahasa Mandarin agar standar kelulusan untuk tes kemampuan Bahasa Mandarin dapat terpenuhi.
Selain mempelajari huruf hanzi, dalam kursus Bahasa Mandarin peserta kursus juga akan diajari tentang pengucapan yang benar untuk melafalkan Bahasa Mandarin, atau yang disebut pinyin. Pinyin merupakan sistem khusus yang dibuat untuk belajar pengucapan dari karakter – karakter dalam Bahasa Mandarin. Biasanya, pinyin juga digunakan oleh orang – orang Tiongkok dan Taiwan untuk mengetik hanzi di komputer atau smartphone.
Bukan itu saja, dengan mengikuti kursus Bahasa Mandarin para calon tenaga kerja Indonesia yang akan bekerja di Taiwan juga akan belajar bagaimana cara berbicara Bahasa Mandarin. Pasalnya Bahasa Mandarin merupakan bahasa bernada. Artinya, bunyi yang diucapkan mempengaruhi makna dari kata yang diucapkan. Dalam Bahasa Mandarin jika sebuah kata diucapkan dengan nada yang salah, bisa menyebabkan miskomunikasi, jadi sangat penting untuk berlatih berbicara Bahasa Mandarin yang tepat.
Kurikulum Kursus Bahasa Mandarin Pada Umumnya
Untuk membantu Anda mengasah dan memperdalam kemampuan Bahasa Mandarin, pihak kursus Bahasa Mandarin pada umumnya telah memiliki kurikulum pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini bertujuan untuk melatih kemampuan Bahasa Mandarin dalam kurun waktu yang relatif singkat. Biasanya untuk dapat menguasai level menengah dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 6 bulan.
Untuk kurikulum kursus Bahasa Mandarin yang diadakan lembaga kursus Bahasa Mandarin sendiri terdiri dari beberapa kelas, mulai dari untuk anak – anak, orang dewasa, hingga untuk kelas pekerja. Setiap kelas tersebut memiliki tingkatan materi masing – masing.
Untuk tingkat pemula yakni level 1 peserta kursus Bahasa Mandarin akan menempuh masa pembelajaran selama 240 hingga 480 jam, dengan tujuan akhir peserta bisa menguasai setidaknya 500 kosakata dalam Bahasa Mandarin. Sedangkan untuk tingkat pemula di level 2, untuk bisa menguasai 1000 kosakata Mandarin membutuhkan waktu belajar sekitar 480 hingga 720 jam.
Menguasai Bahasa Mandarin minimal di tingkat atas lanjutan atau menengah merupakan syarat bagi seseorang yang ingin melanjutkan studi atau bekerja di sebuah negara yang menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar utamanya. Contohnya seperti Tiongkok atau Cina, Hongkong, dan juga Taiwan. Untuk bisa menguasai Bahasa Mandarin di tingkatan ini, pada umumnya kursus Bahasa Mandarin akan memiliki estimasi waktu belajar selama 720 – 960 jam untuk level 3,
Dalam pembelajaran kursus Bahasa Mandarin level 3 ini peserta akan dilatih untuk dapat menguasai setidaknya 2500 kosakata Bahasa Mandarin. Sedangkan estimasi belajar di level 4 adalah selama 960 hingga 1920 jam agar mampu menguasai 5000 kosakata dalam Bahasa Mandarin.
Level 5 dan 6 merupakan level paling tinggi bagi seseorang yang mengikuti kursus Bahasa Mandarin. Walau memang memiliki waktu belajar lebih lama dan tingkat kesulitan yang lebih tinggi, namun jika lulus tes di tingkat ini maka kesempatan untuk bisa berkuliah atau bekerja di Taiwan, Cina, atau Hongkong akan terbuka semakin lebar. Untuk bisa menguasai sekitar 8000 kosakata Mandarin maka dirancang waktu belajar selama 1920 hingga 3840 jam.
Selain akan dilatih untuk menguasai kosakata Bahasa Mandarin sesuai dengan tingkatan yang dipilih, Kurikulum kursus Bahasa Mandarin pada umumnya juga akan mengajari peserta untuk bisa menulis, membaca, mendengar, hingga berbicara Mandarin sesuai dengan tingkatan kemampuan yang diinginkan peserta.[/expand]