Ini dia 7 Perbedaan Magang dan Bekerja di Jepang
Perbedaan magang dan bekerja di Jepang — Ada banyak cara dalam mengembangkan karir di Jepang seperti menjadi tenaga kerja ahli atau dengan magang di sebuah perusahaan di sana.
Banyak orang beranggapan bahwa bekerja dan magang di Jepang itu sama saja karena sama-sama menjadi tenaga kerja asing dan mendapat upah, hanya judulnya saja yang berbeda.
Tapi faktanya terdapat banyak perbedaan lainnya yang menjadi pemisah antara status pekerja dan peserta magang di Jepang yang penting diketahui.
Berikut ini 7 perbedaan magang dan bekerja di Jepang supaya kamu bisa mendapat gambaran cukup jelas dari keduanya melalui deskripsi yang diberikan.
-
Visa yang Digunakan dan Syarat Pembuatannya
Pemberlakuan visa kerja untuk tenaga kerja asing telah dibagi sesuai dengan jenis pekerjaannya. Mulai dari profesi guru, ahli mesin hingga pekerja seni, semua punya jenis visanya masing-masing.
Selain itu terdapat pula jenis visa kerja batu yaitu visa khusus untuk pekerja berketerampilan spesifik (PBT) yang dibuka pada tahun 20119 bernama Tokutei Ginou (TG). Visa TG dibagi lagi menjadi dua yaitu TG tipe 1 dan TG tipe 2 seusai jenis pekerjaannya.
Sementara itu, pelatihan magang hanya menggunakan satu jenis visa untuk semua tipe pekerjaan yaitu visa Pelatihan Magang Teknis atau disingkat PMT.
Inilah salah satu perbedaan magang dan bekerja di Jepang yaitu dari visa yang dipakai. Pemisahan ini diberlakukan karena adanya perbedaan hak dan kewajiban antara pekerja dan peserta magang di Jepang yang akan dijelaskan di poin-poin selanjutnya.
Selain itu ada juga perbedaan syarat dalam pengajuan visa antara TG dan PMT. Untuk TG, visa akan diproses setelah yang mengajukan berhasil melewati ujian keterampilan spesifik dan ujian Bahasa Jepang (JLPT) di tingkat N4.
Beda halnya dengan visa PMT yang lebih mudah karena tidak memerlukan persyaratan tertentu dalam proses pembuatannya. Akan tetapi ada pengecualian bagi calon pemagang di profesi careworker yang memiliki syarat harus lulus tes JLPT terlebih dahulu.
-
Cara Mendaftarkan Diri dan Biayanya
Jika membuat visa magang lebih mudah, lain halnya dengan proses pendaftarannya. Jika kamu berminat magang di Jepang, kamu harus mendaftar dahulu ke lembaga penyalur, baik dengan jalur negeri maupun jalur swasta.
Selain itu proses pemberangkatan magang ke Jepang lebih panjang karena calon pemagang harus melewati training terlebih dahulu selama 2 sampai 4 bulan di negara asal.
Calon pemagang juga dikenakan biaya pelatihan dan pemberangkatan bagi mereka yang menggunakan jalur swasta. Untuk jalur negeri, biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit dengan catatan peminat jalur ini sangat banyak sehingga seleksinya jauh lebih sulit.
Sementara itu, program Tokutei Ginou mulai dari pendaftaran hingga pemberangkatan tidak perlu melewati lembaga penyalur alias bisa dilakukan secara mandiri.
Pada program ini juga tidak ada tahap pelatihan sehingga prosesnya bisa lebih cepat dan biasanya tidak ada biaya yang harus dikeluarkan.
Asalkan visa kerja telah selesai dibuat dan sudah memiliki kontrak kerja dengan perusahaan di Jepang, pekerja sudah diperbolehkan untuk berangkat ke Jepang dan mulai bekerja.
-
Masa Tinggal dan Aturan Membawa Keluarga
Perbedaan magang dan bekerja di Jepang lainnya adalah aturan masa tinggal dan boleh atau tidaknya membawa keluarga.
Di antara visa PMT, TG 1, dan TG 2, hanya pemilik visa TG 2 yang diperbolehkan membawa keluarga karena masa tinggalnya tidak dibatasi selam kontrak kerja masih berjalan.
Sedangkan berdasarkan peraturan, pemegang visa PMT dan TG 1 tidak diperbolehkan membawa serta keluarga untuk mendampingi di Jepang.
Hal ini dikarenakan adanya batasan masa tinggal pada kedua visa tersebut yaitu maksimal selama 5 tahun. Setelah masa tinggal habis, mereka diwajibkan untuk pulang kembali ke negara asal.
-
Status Pekerja
Status pekerja juga menjadi perbedaan magang dan bekerja di Jepang. Pekerja yang menggunakan visa kerja seperti Tokutei Ginou akan disamaratakan statusnya dengan pekerja Jepang.
Mereka berhak mendapatkan cuti libur dan juga menikmati tunjangan-tunjangan yang sama dengan pekerja lokal. Besar gaji yang didapatkan pun sesuai dengan standar gaji di Jepang.
Akan tetapi pekerja asing juga punya kewajiban yang sama seperti mengikuti budaya kerja hingga lembur serta wajib juga membayar pajak.
Sementara itu, peserta magang memegang status yang berbeda. Bisa dikatakan mereka memiliki hak dan tanggung jawab yang lebih terbatas.
Sebagai contoh, pemagang sudah memiliki jadwal libur yang tidak bisa diubah dan lebih sulit untuk meminta cuti panjang di luar jadwal libur. Tunjangan yang didapatkan juga sebatas jaminan kesehatan dan keselamatan kerja.
Untuk besar gaji, upah per bulan dari magang biasanya sedikit lebih rendah dari standar gaji di Jepang. Dan yang terakhir, peserta magang juga memiliki batasan jam kerja yang telah diatur pemerintah supaya mereka tidak lembur terus-menerus.
-
Jenis Pekerjaan
Dari segi jenis pekerjaan terdapat beberapa bidang profesi yang masuk ke dalam program magang dan program kerja Tokutei Ginou. Bidang tersebut mencangkup industri manufaktur masal dan pabrik, perikanan, pertanian dan keperawatan (khusus careworker).
Oleh karena itulah banyak lulusan magang yang memanfaatkannya dengan melanjutkan kerja di bidang yang sama melalui program Tokutei Ginou.
Akan tetapi banyak juga profesi TG yang tidak tersedia di program magang seperti industri penerbangan, industri perhotelan, industri restoran, keperawatan rumah sakit, perbaikan dan perawatan mobil dan pengelolaan pembersihan gedung.
Jenis pekerjaan pada program magang memang lebih spesifik ke dalam bidang industri manufaktur, pabrik dan juga pekerjaan yang berlokasi di daerah jauh dari kota besar.
-
Pindah Kerja
Perbedaan magang dan bekerja di Jepang selanjutnya adalah pindah kerja. Secara garis besar, hanya tenaga kerja asing yang berstatus pekerja yang bisa berpindah kerja. Sedangkan pemagang tidak bisa pindah atas kehendaknya sendiri.
Kasus di mana pemagang bisa dipindahkan kerja adalah ketika terjadi masalah antara pihak peserta magang dengan perusahaan yang mempekerjakan mereka saat itu.
Lembaga supervisi (Kanri Dantai) akan menindaklanjuti dengan mengeluarkan kebijakan untuk memindahkan pemagang ke perusahaan lain dengan jenis pekerjaan yang sama.
-
Tujuan Program
Yang terakhir adalah perbedaan tujuan dari pengadaan program penerimaan pekerja asing dan program magang.
Pemerintah Jepang membuka program magang sebagai sarana mentransfer ilmu kepada tenaga kerja asing supaya nantinya ilmu tersebut bisa diimplementasikan untuk kemajuan negara asal mereka.
Program magang juga merupakan cara untuk menyebarluaskan etos kerja dan pola pikir orang Jepang yang disiplin dan punya prinsip pekerja keras.
Sedangkan program tenaga kerja asing merupakan cara negara Jepang untuk mengisi kekurangan tenaga kerja di berbagai bidang profesi.
Negara Jepang saat ini memang sedang mengalami masalah di mana penduduk mereka yang berada di usia produktif menurun setiap tahunnya.
Sehingga dapat dikatakan perbedaan magang dan bekerja di Jepang bisa dilihat dari tujuan programnya.
Itu dia 7 perbedaan magang dan bekerja di Jepang yang paling kontras. Walaupun tidak serupa, jangan ragu mengambil kesempatan mengikuti dari salah satu program tersebut.
Karena pada dasarnya keduanya merupakan wadah yang sangat berpengaruh dalam pengembangan diri. Dengan memiliki pengalaman kerja di Jepang, kamu bisa mencapai tingkat karir di titik yang lebih tinggi.