Gaya Belajar Kinestetik: Karakteristik, dan Metode Belajar
Pernahkah kamu merasa sangat sulit untuk menyimak pembelajaran? Atau sangat sulit untuk mengerjakan tugas sekolah tertentu yang hanya memuat tulisan didalamnya?
Atau kamu tipe yang tidak bisa belajar tanpa suara musik misalnya?
Beberapa teman-temanmu mungkin akan lebih nyaman belajar saat berada di ruangan yang tenang, kondusif dan minim suara.
Adapula yang harus menggunakan peragaan, atau alat praktek baru bisa memahami materi, adapula yang sudah cukup belajar walau hanya melalui buku.
Jika kamu membutuhkan praktek untuk kemudian baru bisa memahami materi, maka kamu adalah orang dengan gaya belajar kinestetik.
Mereka akan sangat ekspresif saat berkomunikasi dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk bergerak.
Akan sangat sulit bagi orang dengan gaya belajar kinestetik memahami pembelajaran hanya melalui buku, tanpa disertai praktek.
Contohnya saat mata pelajaran olahraga yang selain memiliki praktek juga memiliki bahan teori dari buku.
Saat hanya berpedoman pada mengingat tulisan di buku, ia akan kebingungan mengisi lembar jawaban ujian.
Karenanya tidak heran orang dengan gaya belajar kinestetik akan terlihat mempraktikkan permainan bola basket ditengah menjawab soal ujian.
Atau setidaknya ia akan bergerak dengan menggambar sebuah kondisi yang ada di dalam soal (permainan bola basket misalnya) diatas kertas. Kemudian baru bisa menjawab berdasarkan yang telah ia praktekkan.
Hal-hal diatas nyatanya merupakan bentuk yang normal dialami oleh para pelajar. Disebut sebagai gaya belajar.
Dimana setiap orang memiliki gaya dan cara belajar versi terbaik mereka sendiri. Bahkan ada beberapa yang bisa memiliki dua tipe gaya belajar.
Dengan perspektif dan kebutuhan yang berbeda-beda, para pelajar yang juga dengan karakteristik dan kebiasaannya masing-masing.
Membuat gaya belajar memberikan pengaruh besar pada keberhasilan seorang pelajar terhadap mencerna materi pembelajaran.
Sebelum lebih lanjut mengenal gaya belajar kinestetik, perlu kamu kenal berbagai tipe gaya belajar lainnya yang mungkin sesuai dengan kepribadianmu disini.
Jenis-jenis gaya belajar
Bobby De Potter, perbedaan gaya belajar yang ditemukan pada diri manusia membuatnya digolongkan menjadi tiga jenis, yakni:
Gaya belajar visual
Sesuai namanya, gaya belajar ini sangat mengutamakan indera penglihatan.
Hal ini terbukti saat sedang belajar perihal yang baru, orang dengan gaya belajar ini akan langsung mencari sumber berupa video agar lebih mudah memahami.
Jika kamu pernah bertemu atau berteman dengan seseorang yang buku catatannya penuh dengan pulpen berwarna.
Hiasan-hiasan penuh dengan berbagai warna cerah, catatannya dikemas dengan bentuk-bentuk yang membagi berbagai tema didalamnya. Berarti orang tersebut termasuk memiliki gaya belajar visual.
Hal tersebut juga membuktikan bahwa orang dengan pandangan visual memiliki pemahaman yang mendalam pada nilai-nilai seni, perpaduan warna dan hal keindahan lainnya.
Orang dengan gaya belajar visual terkenal sangat rapi dan teratur, ia juga lebih mudah mengingat apa yang ia lihat dibanding dengan yang hanya ia dengar.
Sebab itu ia lebih suka membaca sendiri daripada mendengarkan orang lain membaca.
Selain merupakan pembaca cepat yang tekun, orang dengan gaya belajar ini juga berbicara dengan tempo yang begitu cepat.
Karena lebih senang dan mudah mengingat padahal yang terlihat, maka ia lebih menyukai demonstrasi dibanding mendengarkan pidato walau lebih spesifik.
Sebab itu pula, ia dikenal sulit menerima instruksi hanya melalui lisan, kecuali jika hal tersebut ditulis. Ia juga tidak mudah terganggu dengan suara atau keramaian.
Sangat suka menggambar, karenanya buku catatan yang ia miliki selalu penuh warna, gambar dan bentuk.
Kepalanya penuh dengan pendapat, sanggahan dan argumentasi hanya saja selalu sulit mengutarakan pendapat karena kesulitan merangkai kata-kata.
Gaya belajar Auditori
Jika orang dengan gaya belajar visual lebih suka melihat, maka orang dengan gaya belajar auditori sangat suka mendengar. Tidak masalah jika saat belajar dikelas guru tidak menyertakan bahan peraga baik video atau presentasi.Yang penting baginya, suara guru tersebut jelas dan tidak terlewat satu kata pun.
Karenanya, sering kita temui orang dengan gaya belajar ini sangat peka dan hafal dengan ucapan atau suara dibandingkan dengan apa yang pernah ia lihat.
Jika ada temanmu yang seringkali merasa terganggu saat kelas ramai dan berisik, maka kemungkinan dia merupakan tipe auditori karena tipe ini sangat mudah terganggu dengan suasana yang tidak kondusif.
Adapula yang senang berdiskusi dengan dirinya sendiri saat sedang belajar, dan sangat tidak senang pada tugas yang melibatkan unsur visual didalamnya.
Dia akan lebih mudah belajar dengan bantuan audio, misalnya belajar bahasa Inggris melalui lirik lagu.
Biasanya tipe ini juga pandai menirukan suara, atau suatu irama, sangat senang membaca dengan suara/tidak membaca dalam hati.
Karenanya ia juga sangat suka berbicara, berdiskusi, dan menyukai pidato panjang, berbeda dengan tipe sebelumnya yang tidak suka dengan pidato.
Hal tersebut pula yang menyebabkan pelajar dengan tipe ini kesulitan menulis, namun sangat lancar dalam menjelaskan atau memberikan cerita. Ia juga sangat mudah mengingat saat berkenalan dengan orang baru.
Gaya belajar kinestetik
Kinestetik selalu berkaitan dengan gerakan, karenanya kamu dengan gaya belajar kinestetik akan merasa lebih mudah mempelajari sesuatu bukan hanya dari buku, namun juga melibatkan tatacara atau prakteknya.
Melakukan sesuatu, menyentuh sesuatu objek akan memberikan pengalaman tersendiri bagi kamu yang memiliki gaya belajar kinestetik. Karenanya, kamu terkesan tidak bisa diam dan tidak betah berlama-lama duduk dalam kelas.
Saat pelajaran olahraga, atau belajar di lab komputer kamu selalu jadi yang pertama dan paling semangat.
Atau saat belajar di lab fisika, kimia maupun biologi kamu selalu jadi salah satu yang aktif. Kamu lebih mudah mencerna pelajaran saat diadakan praktek seperti yang disebutkan diatas.
Orang dengan gaya belajar kinestetik, akan terlihat sangat aktif dalam hal apapun. Mereka akan berusaha bergerak dengan bentuk apapun, misalnya dengan tiba-tiba menari atau sekadar sedikit menggerakkan tubuh.
Walau senang dengan gerakan, orang dengan gaya belajar kinestetik dikenal memiliki tempo yang lambat saat berbicara, justru ia lebih banyak menggerakkan tubuhnya sebagai bentuk isyarat.
karenanya, ia akan sangat senang dengan metode belajar seperti cara menulis huruf dalam bahasa Jepang, atau menulis dalam Hangeul dalam bahasa Korea
Karena gerakan membuatnya lebih mudah mengingat dan lebih percaya diri saat menyampaikan sesuatu.
Gerakan juga membantunya “merangkai kata” seolah bukan hanya lisannya yang berbicara tetapi gerakan tubuhnya juga seolah berdialog.
Orang dengan gaya belajar kinestetik rata-rata akan berusaha menghafal dengan cara berjalan atau melihat.
Jika kelas dalam keadaan tenang, sedang ada guru yang memerintahkan satu kelas untuk membaca sebuah materi pembelajaran.
Maka supaya tidak mengganggu dengan membuat banyak gerakan, orang dengan tipe belajar kinestetik akan menggunakan jarinya sebagai petunjuk saat membaca.
Atau setidaknya ada bagian lainnya yang bergerak saat ia fokus membaca.
Jika kamu termasuk dalam kategori orang dengan gaya belajar kinestetik, saat mendapatkan materi baru sesegera mungkin temukan cara untuk bisa mempraktekkannya.
Karena hal tersebut akan lebih memudahkan memahami materi dibanding hanya membaca.
kamu juga bisa menghafal sesuai dengan sambil berjalan, atau dengan isyarat menjentikkan jari untuk mengingat suatu kata atau frasa.
Jika materi yang kamu dapatkan dari guru bisa dilakukan eksperimen sendiri dirumah, segera lakukan karena banyak hal-hal baru yang bisa kamu ketahui dengan sekali praktek.
Selain itu dengan melakukan praktek, penguasaan materi mu akan lebih berkembang.
Dalam beberapa mata pelajaran yang tidak memiliki prosedur eksperimen seperti sejarah misalnya, kamu yang memiliki gaya belajar kinestetik bisa mengakalinya dengan langsung mendatangi museum.
Disana kamu bisa melihat, membaca, berjalan-jalan bahkan menyentuh benda.
Dan untuk memperluas pengetahuan dna pemahamanmu terhadap ilmu pengetahuan, ikuti kegiatan diluar sekolah seperti ekstrakurikuler yang berbau penelitian dan eksperimen seperti Kelompok Ilmiah Remaja.